Jam
9 Pagi, kapal bergerak meninggalkan pelabuhan Waisai. Tulisan “Port of Waisai”
yang kemarin menyapa kami, kini makin tampak kecil. Sepuluh menit kemudian
pulau Waigeo sudah menghilang di balik cakrawala. Beberapa pulau kecil dilewati
kapal begitu saja. Sementara itu suasana di dalam kapal cukup ramai meski tak
seramai waktu ke Waisai kemarin. Kalau kemarin aku hanya duduk manis di ruang
penumpang sambil melihat pemandangan dari kaca yang buram, kini aku memilih
berada di bagian luar kapal. Dari luar tampak dengan jelas keindahan selat
Dampir dengan pulau-pulau kecilnya.
Semilir
angin laut meredakan sengatan panas matahari yang kian meninggi. Di kejauhan
tampak seekor ikan pari melompat beberapa kali. Dengan sayap yang anggun
terbentang seakan dia mencoba terbang meski gravitasi kembali menghempaskannya
kembali ke lautan. Setelah beberapa kali lompatan, ikan pari itu menghilang. Lautan
kembali kosong, hanya sesekali tampak pulau kecil terlewati. Hanya ada suara
mesin kapal dan angin laut.
Tak
lama kemudian di dekat kapal terlihat segerombolan ikan kecil sedang terbang
mengikuti kapal. Sebelum terbang, ikan-ikan itu mendekati permukan air dan
berenang senkencang-kencangnya. Makin ke permukaan makin kencang, sesaat
kemuadian keluarlah sayap dan mereka pun mulai tinggal landas. Sayap-sayap
kecil mereka terbentang kaku, membawa mereka melayang di udara. Terbang
mengandalkan daya dorong dari kecepatan renang mereka dan hembusan angin yang
menerpa sayap-sayap kecilnya. Tak jauh, hanya ratusan meter sekawanan ikan
terbang itu terhempas ke laut. Lalu dengan cara yang sama mereka kembali
terbang kemudian terhempas lagi. Begitu seterusnya mereka lakukan beberapa
kali, seakan mau memamerkan kebolehannya pada para penumpang kapal.
Liburan
kali ini ditutup dengan atraksi ikan-ikan dari perairan Raja Ampat.
Menyenangkan rasanya punya kesempatan bertandang ke Raja Ampat. Meskipun
“hanya” liburan di sekitar Waisai saja tapi sangat berkesan. Apalagi untuk
menikmati wisata 2 hari 2 malam di Raja Ampat ini tidak perlu merogoh kocek
terlalu dalam. Coba diitung lagi anggaran liburan hemat di Raja Ampat ini:
Tiket
kapal cepat PP :
130.000 X 2 = 260.000
Transport
ke penginapan : 160.000/16 10.000
Penginapan :
(200.000/4) X 2 100.000
Sewa
Pickup seharian ++ :
700.000/16 43.750
413.750
Ya,
liburan 2 hari 2 malam di Raja Ampat hanya menghabiskan 400 ribuan aja (di luar
jajan). Tak ada biaya khusus untuk guide dan tiket masuk objek wisata, semua sudah termasuk sewa pick up. Dengan banyak hal yang didapat, rasanya 400 ribu yang telah dikeluarkan
tidaklah sia-sia.
Sekitar
jam 11 siang kapal sudah merapat di Pelabuhan Rakyat, Sorong. Usai sudah
liburan dadakan ke Raja Ampat ini. Masih terbersit harapan ingin suatu saat
kembali ke sana. Kembali untuk menuntaskan hasrat menggapai puncak Wayag maupun
menikmati keindahan serupa di Misool. Kurang lengkap rasanya ke Raja Ampat
tanpa mengunjungi Wayag. Namun kini belum saatnya bagiku untuk ke Wayag atau
Misool. Mungkin suatu saat nanti. Sampai jumpa lagi Waisai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar