“Dulu di sini
banyak orang Cina, tapi karena ada kerusuhan mereka pergi”. Sepotong cerita
dari seorang warga di salah satu desa di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Hanya sepotong itu saja ceritanya, tak lebih. Tidak dijelaskan alasan kepergian
orang-orang etnis Tionghoa maupun latar belakang kerusuhan itu. Usai
menceritakan cerita itu, dia pun diam sejenak. Kemudian melanjutkan dengan
pokok bahasan yang lain. Kerusuhan apa lagi ini? Waktu itu saya belum tahu
tentang kerusuhan yang melibatkan etnis Tionghoa di Kalimantan Barat. Mungkinkah
itu kerusuhan 1998? Tapi mengapa itu bisa sampai ke pedalaman Kalimantan? Entah
kenapa, saya yang biasanya kepo tidak berusaha mengulik cerita yang terpotong
itu. Dan akhirnya pertanyaan-pertanyaan itu tenggelam begitu saja, tak sempat
tertanya.