Tampilkan postingan dengan label jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jawa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 Juni 2015

DI Yogyakarta

Ladang Pasir          

Tanah pasir yang dulunya gersang itu kini telah berubah menjadi perkebunan yang subur. Berbagai jenis sayuran seperti terong dan cabe sudah lumrah ditemui di area pantai Parangkusumo, Bantul. Di beberapa petak bahkan ditanami padi yang ditanam setahun sekali. Sebelum mulai tanam, para petani membutuhkan tanah untuk menimbun pasir di ladang sebagai alas agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kebutuhan air untuk tanaman dapat dipenuhi dengan menggali sumur bor sedalam sekitar 8 meter. Meskipun hanya berjarak puluhan meter dari pantai, air tanahnya tawar. Cukup banyak sumur bor yang dibuat, sehingga memudahkan petani untuk mengairi ladang mereka. Hak kelola lahan juga sudah diperoleh atas tanah Sultan tersebut. Rencananya di sebagian area gumuk pasir Parangkusumo akan dijadikan tempat wisata pertanian di tanah pasir. 

Jawa Barat

Jadi Buruh di Tanah Sendiri
area perkebunan kampung Mojang

Perkebunan dengan beragam jenis sayur tampak menghiasi lanskap pedesaan di kecamatan Samarang, Garut. Hawa sejuk dengan pemandangan perkebunan menjanjikan ketenangan dan kenyamanan. Begitu pula saat saya singgah di kampung Mojang Lebak, terasa sekali suasana pedesaan khas tanah Priangan. Warganya ramah dan seringkali menggunakan bahasa Sunda ketika mengobrol. Rumah-rumah di kampung ini sangat sederhana, hanya beberapa saja yang bisa dikatakan relatif bagus. Kebanyakan warga kampung ini memang memiliki kebun luas, namun tidak bisa diolah sendiri karena kekurangan modal. Tanah mereka telah disewa pihak lain sebesar 1 juta rupiah per 100 tumbak (1400m2) tiap tahunnya. Ironisnya, untuk memenuhi keperluan sehari-hari mereka bekerja menjadi buruh dengan menggarap lahan sendiri yang telah disewa pihak lain. Penyewa yang memiliki hak guna atas tanah mempekerjakan para pemilik tanah sebagai buruh.