Tampilkan postingan dengan label coret. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label coret. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Januari 2016

Celoteh Kala Hujan Tentang Jogja, Kota Kita


Dengan senyum ceria kau tunjukkan padaku endog abang yang barusan kamu beli dari mbah-mbah sebelah. Dulu, telur rebus yang kulitnya dicat merah kemudian ditusuk sehelai ruas bambu dengan hiasan kertas warna-warni itu biasa dibelikan orangtuaku saat kami jalan-jalan di pasar malam sekaten. Ada makna mendalam dari telur unyu yang jadi ciri khas Sekaten itu. Telur melambangkan kelahiran, merah berarti kesejahteraan, dan helai ruas bambu menggambarkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Jadi endog abang menyimbolkan kelahiran kembali untuk masa depan yang sejahtera, berpedoman pada garis ketentuan Tuhan. Dulu, rasanya belum ke sekaten kalo ga beli endog abang. Itu dulu, kalau sekarang ya gitu deh..