![]() |
Dengan senyum ceria kau tunjukkan
padaku endog abang yang barusan kamu
beli dari mbah-mbah sebelah. Dulu, telur rebus yang kulitnya dicat merah
kemudian ditusuk sehelai ruas bambu dengan hiasan kertas warna-warni itu biasa
dibelikan orangtuaku saat kami jalan-jalan di pasar malam sekaten. Ada makna
mendalam dari telur unyu yang jadi ciri khas Sekaten itu. Telur melambangkan
kelahiran, merah berarti kesejahteraan, dan helai ruas bambu menggambarkan
hubungan vertikal dengan Tuhan. Jadi endog abang menyimbolkan kelahiran kembali
untuk masa depan yang sejahtera, berpedoman pada garis ketentuan Tuhan. Dulu,
rasanya belum ke sekaten kalo ga beli endog abang. Itu dulu, kalau sekarang ya
gitu deh..