Teriknya
matahari tak membuat semangat mereka surut untuk mendirikan sebuah masjid. Baik
laki-laki maupun perempuan turut serta dalam pembangunan ini. Bekerja sama
sesuai kemampuan masing-masing dan nampaknya mereka sepertinya sudah terbiasa
melakukan pekerjaan seperti ini meskipun sebagian besar diantara mereka
berprofesi sebagai petani. Pekerjaan itu akan terus mereka lakukan hingga adzan
dzuhur berkumandang tanda panggilan sholat dan istirahat siang sebelum kembali
melanjutkannya hingga sore hari. Pengerjaan masjid seperti itu dapat dengan
mudah ditemui di seluruh pulau Lombok. Di satu kecamatan saja bisa ditemukan 2
– 3 pekerjaan pembangunan masjid di waktu yang sama. Hasilnya, hampir di setiap
dusun memiliki masjid sendiri. Bahkan di desa Paok Motong, Masbagik, Lombok
Timur yang terdiri dari 10 dusun terdapat 12 masjid dan belasan mushola. Jadi
setidaknya ada dua dusun yang masing-masing mempunyai dua masjid. Selama Islam
masih mengakar kuat dalam kehidupan warga Lombok, pembangunan masjid akan terus
berlanjut. Masjid-masjid baru akan mereka bangun dan semakin mengukuhkan Lombok
sebagai pulau seribu Masjid.