warga setempat sedang membuat Bubu (alat tangkap ikan tradisional) |
Sekitar seabad silam, perairan
Karimata khususnya sekitar dusun Betok sudah sering didatangi nelayan dari
Belitung. Melimpahnya ikan di Karimata menjadi daya tarik bagi para nelayan
dari berbagai daerah. Mulai dari beberapa gubuk sebagai tempat singgah, lalu
berkembang menjadi pemukiman kecil. Dulu, letak pemukiman nelayan berada di
muara sungai Betok. Betok adalah nama ikan yang dijadikan nama sebuah sungai.
Karena kesulitan air, pada tahun 20-an para nelayan memindahkan lokasi
singgahnya tempat baru yang lebih dekat dengan sumber air tawar. Tempat baru
itu kemudian berkembang menjadi perkampungan yang kini dihuni 248 KK atau
sekitar 900-an jiwa. Tidak hanya dihuni orang Belitung saja, orang Bugis dan
Buton pun juga banyak yang bermukim di sana.
Itulah cerita singkat dari Pak
Asri, seorang tokoh masyarakat yang kutemui saat bertugas di dusun Betok. Pak
Asri sendiri berdarah Belitung tapi lahir dan besar di Betok. Cukup banyak
orang Belitung yang tinggal dan menetap di sini karena letak tempat asal mereka
yang relatif dekat dan mudah dijangkau dari pulau Karimata. Selain orang
Belitung ada juga orang-orang dari Bugis dan Buton yang mencoba peruntungan di
Karimata. Bugis dan Buton memang dikenal punya tradisi maritim yang kuat. Laut
sudah menjadi bagian hidup mereka dan nelayan adalah pekerjaan yang sudah
diwariskan dari nenek moyang. Mereka juga dikenal sebagai suku perantau,
sebarannya merata di Nusantara. Pokoknya di mana tempat yang melimpah hasil
lautnya, di situ ada nelayan dari Bugis, Buton, dan sekitarnya.
Penduduk pulau Karimata memang
didominasi oleh para perantau dari pulau seberang. Melimpahnya hasil laut
menjadi alasan utama bagi mereka untuk tinggal di kepulauan Karimata. Hasil
laut biasa mereka jual ke Belitung dan Ketapang. Jarak antara Betok – Belitung
dan Betok Ketapang sama jauhnya yaitu sekitar 94 mil laut yang biasanya
ditempuh dalam waktu lebih kurang 15 jam oleh nelayan setempat. Nilai jual
hasil laut ke Belitung jauh lebih tinggi karena menjadi komoditas ekspor
sedangkan di Ketapang hanya dijadikan konsumsi rumah tangga. Karena itu, para
nelayan lebih tertarik menjual hasil tangkapannya ke Belitung. Hanya hasil laut
berkualitas rendah saja yang mereka jual ke Ketapang.
Perairan Karimata memang dikaruniai hasil laut yang
melimpah. Hingga saat ini laut Karimata masih bersih, dan masih sedikit pula
penduduknya. Itu mungkin faktor utama yang menjadikannya berlimpah ikan. Saking
banyaknya ikan, seringkali ditemui segerombolan ikan renyok yang berenang bebas
tanpa khawatir akan terjaring atau masuk perangkap bubu nelayan. Bagi nelayan
dusun Betok, ikan kecil macam renyok bukanlah “level” mereka.
INI KISAH SAYA (100% NYATA) : Nama saya Nurmala dan 4 Kali Gagal di Seleksi CPNS Membuatku Semakin Termotivasi dan Akhirnya saya Berhasil itu semua Berkat Bpk Drs Warli, M.Si..(Kepala Biro Kepegawaia dan Kerjasama antar Lembaga) BKN PUSAT Jakarta..
BalasHapusSaya awalnya tidak percaya,tapi setelah saya coba menhubungi Bpk Drs Warli, M.Si.. dengan No.tlp: 0812 415 7880.. akhirnya saya bisa lulus CPNS 2015. Berjubelnya peserta tes sempat membuat hati saya ciut ketika itu.
Alhamdulillah berkat Bpk Drs Warli, M.Si. yang banyak membantu saya, saya sekarang lulus CPNS dan SK saya akhirnya bisa keluar,itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa,Hubungi BpkDrs Warli, M.Si. no HP Beliau: 08124157880 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi PNS.
Saya berharap untuk ke depannya semakin banyak lagi yang bisa lulus dengan bantuan Bpk Drs Warli, M.Si.. . Selama kita masih berusaha maka di situ pasti ada jalan.,Terima kasih...