![]() |
dari halaman belakang sekolah (Tim M) |
Jam 4 pagi, perut mules, panik,
mengingat tak ada WC di rumah ini dan rumah-rumah lain di kampung. Setelah
tanya pak guru Gabriel, beliau hanya bisa menyarankan tempat di kebun belakang
rumah atau di belakang sekolah. Aku pun memilih untuk buang hajat di belakang
sekolah saja, sekalian menanti sunrise pikirku. Sepuluh menit kemudian
sampailah di tempat yang dituju, sebuah puncak bukit batu datar dengan beberapa
lubang yang terisi air hujan. Lubang yang terisi air sering dimanfaatkan warga
untuk mencuci. Area sekolah dulunya adalah sebuah bukit. Namun banyaknya warga
yang memanfaatkan bebatuan bukit untuk berbagai keperluan, menjadikan bukit itu
hilang dan menyisakan dataran di belakang sekolah.