Senin, 06 November 2017

Basecamp Kalilembu yang Sunyi

Basecamp Kalilembu

Gelap, hanya papan petunjuk kecil di pinggir jalan bertuliskan “Basecamp Kalilembu”. Sangat sepi, tak ada tanda-tanda kehidupan saat kami masuk beberapa ratus meter ke dalam gapura desa. Hanya ada kebun sayur di sisi kiri dan dinding tebing di sisi kanan. Namun yang menarik adalah jalan desa ini berupa aspal mulus dengan marka jalan yang begitu jelas, sepertinya jalan ini baru saja selesai dibuat. Lebar jalan sekitar 3 meter, cukup lebar untuk ukuran jalan desa. Kalilembu merupakan salah satu dari dua dusun yang ada di desa Dieng Wetan.

Beberapa kelokan kemudian, sampailah kami di perkampungan. Kerlip lampu di sepanjang jalan, menampakkan wujud rumah-rumah sederhana yang berjajar rapi. Tak berapa jauh tibalah kami di jembatan berhiaskan lampu bulat seperti lampu taman di sisi kanan kirinya. Namun malam itu lampu menyala hanya di satu sisi jembatan saja. Meski hanya menyala di satu sisi saja, namun cahaya lampu jembatan begitu kontras dalam gulita malam.

Jembatan Kalilembu
Jalan menanjak setelah melewati jembatan dan sekitar 100 meter kemudian terdapat basecamp pendakian gunung Prau. Memasuki basecamp, kami diarahkan untuk istirahat di ruang belakang. Tak terlalu luas, hanya ada dua baris tikar yang cukup bersih. Di ruang itu hanya ada kami bertiga dan tiga buah helm teronggok di sudut. Basecamp Kalilembu memang tidak sepopuler Patak Banteng. Letaknya agak masuk ke perkampungan, ditambah lagi tidak ada penerangan di gapura masuk. Berbeda dengan basecamp Patak Banteng yang memiliki penanda jelas di gapura masuk, dan letaknya pun tak jauh dari jalan raya.

Sepi, para penghuni kampung sekitar sudah beristirahat di dalam rumah. Jarum jam belum menunjuk angka tujuh, hanya tampak beberapa orang saja berlalu lalang di jalan. Beberapa diantara mereka berjalan menuju masjid dan mushola yang berdekatan, tak lama kemudian terdengar kumandang azan. Di sini tidak ada warung, untungnya tadi sebelumnya kami sempat mampir dulu di basecamp Patak Banteng sekadar numpang makan di sebuah warung. Di sekitar basecamp Patak Banteng setidaknya ada dua hingga tiga warung yang selalu buka sampai malam, sementara di Kalilembu tak nampak tanda-tanda andanya warung.

Pengelola basecamp Kalilembu sepertinya menyadari kekurangan itu, mereka menyediakan kompor dan alat masak. Ada juga termos, serta beberapa piring dan cangkir, cukup untuk sekadar memasak mi instan dan menyeduh kopi. Di sisi dinding dapur lain terdapat wastafel lengkap dengan sabun dan spons cuci. Pengunjung memang dipersilahkan masak sendiri namun harus bertanggungjawab mengembalikan peralatan yang dipakai dalam keadaan bersih. Selain tersedia fasilitas seperangkat alat masak, pengelola juga menggratiskan pengunjung untuk memakai satu-satunya kamar mandi di basecamp ini.    

Suasana yang lengang membuat kami betah agak lama beristirahat di sini. Selepas puas bersantai, kami melakukan registrasi sebelum mendaki. Setiap orang dikenakan karcis masuk 10 ribu, dan untuk parkir motor juga dikenakan tarif 10 ribu. Sambil menyerahkan karcis dan peta jalur pendakian, mas penjaga basecamp menanyai apakah kami pernah mendaki dari sini. Tahu kalau kami belum pernah mendaki dari sini, dia pun menjelaskan secara singkat rute yang akan ditempuh terutama rute awal yang melewati perkampungan. Banyaknya percabangan jalan membuat pengunjung harus jeli melihat papan petunjuk, apalagi kalau malam hari seperti ini.

1 komentar:

  1. Hard Rock Hotel & Casino Las Vegas - MapyRO
    Hard 구리 출장샵 Rock Hotel & Casino Las 영주 출장샵 Vegas. Find out what's popular at Hard Rock Hotel 강릉 출장샵 & Casino Las 제주도 출장샵 Vegas in 문경 출장안마 Las Vegas, NV.

    BalasHapus