![]() |
Gunung Kendil |
Gunung Kendil, nama yang cukup asing bagi saya. Padahal gunung ini terletak tak jauh dari Puncak Suroloyo yang sudah tersohor itu. Gunung Kendil merupakan sebuah bukit di tepi Jl Suroloyo. Jika kita menuju ke Puncak Suroloyo dari kota Jogja, Gunung Kendil terletak di sebelah kiri jalan. Hanya ada penanda plang kecil bertuliskan “Gunung Kendil” saat saya ke sana karena papan yang lebih besar roboh terkena angin.
Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit dari Kota Jogja menuju ke Gunung Kendil. Ada dua rute utama yakni melalui Jl Godean dan Jl Kebon Agung. Di antara dua rute tersebut jarak dan waktu tempuh tidak terpaut jauh. Hanya saja jika melalui Jl Godean kita akan melewati banyak simpang dan lampu merah serta relatif lebih ramai. Kedua rute tersebut akan bertemu di Kantor Kecamatan Minggir, kemudian terus ke arah barat. Setelah menyeberangi Kali Progo, sampailah kita di perempatan Dekso. Ditandai dengan tugu di tengah perempatan, lokasi ini menjadi pintu gerbang Kawasan Pegunungan Menoreh dari Kota Jogja.
Dari perempatan Dekso belok ke kanan, sekitar 1 km kemudian bertemu
pertigaan belok ke kiri arah Boro. Sampai sini kita hanya perlu mengikuti jalan
saja naik ke arah pegunungan Menoreh, melalui area persawahan. Jalan relatif
datar sampai di kompleks Gereja Katolik Boro, kemudian mulai menjanjak. Jalanan
sempit, berkelok, dan menanjak. Kondisi jalan saat ini cukup baik, berupa aspal
yang relatif rata. Hijaunya perbukitan dan lahan perkebunan serta pertanian
menjadi pemandangan di sepanjang perjalanan.
Setidaknya ada dua tanjakan yang cukup ekstrim sehingga dibutuhkan
kondisi mesin kendaraan yang prima serta kemampuan mengemudi yang memadai
terutama bagi pengendara roda empat. Salah satu tanjakan yang terkenal adalah
Wonogiri Pass arah Suroloyo. Tanjakan ini cukup terjal dan panjang, sehingga
menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Akan menjadi lebih berbahaya jika
turun dari Suroloyo karena cukup rentan terjadi rem blong. Menurut warga
sekitar telah beberapa kali terjadi kecelakaan akibat rem blong, terutama pada
motor matic.
Setelah tanjakan Wonogiri Pass, kita masih harus melalui jalan sempit
berliku dengan tanjakan yang relatif landai. Setelah melewati perkampungan di
tepi jalan, sampailah kita di Gunung Kendil. Tidak ada penanda khusus di
sekitar bukit yang dinamai Gunung Kendil itu. Hanya ada plang kecil dan sebuah
warung di bawah bukit. Tempat parkir kendaraan berada di halaman warung dan di
seberang jalan kecil depan warung. Di area gunung kendil memang terdapat jalan kecil
yang mengitari bukit.
![]() |
Dari puncak Gunung Kendil |
Sampai saat terakhir saya ke sana belum ada tiket masuk wisata. Hanya
ada biaya parkir, itu pun belum tentu ada setiap hari. Kunjungan wisatawan di
Gunung Kendil memang belum terlalu ramai, pamornya masih kalah dibandingkan
dengan Suroloyo. Sehingga wajar bila para pengurusnya tidak setiap hari aktif.
Meskipun demikian, Gunung Kendil telah memiliki beberapa fasilitas penunjang
wisata seperti: tempat parkir, tempat cuci tangan, tempat sampah, hingga
beberapa spot selfie. Akses menuju ke puncak sudah cukup baik dengan jalan
setapak kemudian disambung dengan tangga batu. Menjelang sampai puncak tangga
batu cukup curam, sehingga pengunjung perlu berhati-hati terutama saat turun
karena pegangan yang disediakan tidak terlalu kokoh.
Di Gunung Kendil juga terdapat camping
ground yang dapat menampung beberapa tenda. Camping ground ini sudah disiapkan sedemikian rupa sehingga relatif
datar sehingga cukup nyaman untuk didirikan tenda. Jika ingin menginap dan
menggunakan fasilitas camping ground
pengunjung diharapkan menghubungi pengelola terlebih dahulu untuk keamanan dan
kenyamanan.
Gunung Kendil, satu dari sekian banyak bukit yang dapat kita temukan di
sepanjang jalan di kawasan puncak pegunungan Menoreh. Berbeda dengan
bukit-bukit lain, Gunung Kendil ini sudah cukup tertata. Lokasi yang tepat
berada di tepi jalan raya membuatnya sangat mudah diakses. Dari Gunung Kendil
kita bisa dengan leluasa melihat lanskap perbukitan dan lembah di sekitarnya.
Dua pasang gunung, Merapi-Merbabu dan Sumbing-Sindoro dapat dilihat dengan
sangat jelas jika cuaca cerah.
![]() |
Pemandangan dari "Atap Jogjakarta" |
Kabut memang seringkali menyelimuti puncak Menoreh, terutama saat sore
hari. Bahkan jika sedang musim hujan, kawasan tersebut bisa tertutup kabut
sepanjang hari. Waktu terbaik untuk menikmati pemandangan di Gunung Kendil
adalah saat pagi hari. Saat pagi, matahari belum terlalu terik dan silau
sehingga pandangan kita bisa semakin luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar