Rabu, 11 Februari 2015

Sidomakmur yang Makmur, Kampung Kecil Dengan Perputaran Uang Besar




1390545599828703334

Jetty RKI (dok. Pribadi)

Ketinting mulai merapat, kami pun segera melompat ke jetty dan berjalan menuju warung kopi terdekat. Saya dan seorang kawan memesan kopi instan. Kembali lagi di Sidomakmur/RKI, seperti kembali di kampung sendiri. Suasana Jawa sangat kental di kampung yang terletak di tepi perairan Teluk Bintuni. Warung yang saya singgahi ini milik orang Probolinggo yang biasanya berbahasa Madura, namun bisa juga bahasa Jawa.


Sambil menikmati segelas kopi, saya lemparkan pandangan ke arah Jetty. Tampak di sana lalu-lalang orang yang cukup ramai. Mereka baru saja turun dari ketinting yang merapat. Siang itu, terlihat belasan ketinting bersandar di jetty. Ada ketinting milik nelayan, ada juga ketinting penumpang yang hanya sekedar singgah sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung selanjutnya. Tak heran jika RKI menjadi kampung yang ramai.

Ada sekitar 18 kios/warung yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Jumlah kios dan warung terbilang banyak untuk kampung sekecil RKI yang hanya dihuni sekitar 100 KK. Namun dengan dijadikannya RKI sebagai tempat singgah, baik bagi nelayan udang maupun penumpang ketinting dapat menjadi alasan logis untuk membuka kios di sana. Omzet jutaan rupiah per hari bisa diperoleh pemilik kios, terutama kios-kios yang ada di dekat jetty.

Mayoritas warga RKI bekerja sebagai nelayan udang. Sebuah pekerjaan yang cukup menggiurkan mengingat harga udang mencapai 50 ribu/kg dengan persediaan udang yang masih melimpah. Perairan RKI dari dulu memang dikenal kaya akan udang. Meski diakui, hasil udang sekarang sudah jauh berkurang karena berbagai faktor. Meskipun demikian, seorang nelayan bisa memperoleh 3kg – 5kg udang sekali melaut. Saat musim udang mereka bisa dapat sampai 15kg udang dalam semalam. Bahkan untuk kapal besar, hasil tangkapan sekali trip (2 minggu) bisa mencapai 3 ton. Mencari udang pun tidak perlu jauh-jauh, perahu ukuran sedang hanya butuh 5 liter solar sekali jalan. Biaya operasional yang cukup kecil membuat keuntungan bersih yang didapat besar, bisa mencapai puluhan sampai ratusan juta per tahun.


13905459701040378035
kapal-kapal bersandar di tepi perairan RKI (dok. pribadi)

Sektor perekonomian RKI ditopang oleh nelayan udang dan didukung oleh para pedagang kios. Udang yang melimpah ditambah banyaknya kapal yang singgah, menjadikan perputaran uang di kampung ini cukup besar. Diasumsikan ada 40 kapal warga RKI yang melaut dalam sehari. Rata-rata 10kg udang bisa mereka dapatkan tiap kapalnya. Jadi dalam sehari 400kg udang terjaring nelayan RKI. Jika harga udang 50 ribu/kg, maka total uang yang mereka dapat bisa mencapai 20 juta. Selanjutnya, ada 18 kios atau warung yang ada di RKI. Setidaknya ada 4 kios besar yang omzetnya diperkirakan mencapai 2 juta sehari. Sisanya, kios/warung kecil memiliki omzet 500 ribu sehari. Jadi omzet total yang didapat pedagang di RKI mencapai 15 juta sehari. Tiap hari, sedikitnya perputaran uang di RKI mencapai 35 juta rupiah. Jumlah yang cukup besar, namun itu tidak dapat dijadikan gambaran kesejahteraan warga RKI secara keseluruhan.

Asumsi dan perhitungan di atas berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa warga terkait pendapatan. Masih ada beberapa faktor lain yang belum diperhitungkan, namun itu cukup untuk memberi gambaran sederhana tentang perputaran uang di RKI. Puluhan juta rupiah dihasilkan oleh warga RKI setiap harinya. Hasil yang besar untuk kampung sekecil RKI.

Catatan Kecil, Potret Kesuksesan Orang Jawa di Tanah Papua
Puas menikmati kopi di tepi jetty, kami beranjak ke sebuah kios untuk berbelanja logistik. Kios itu miliknya orang Jawa yang sudah menetap belasan tahun di RKI. Bertemu dengan sesama orang Jawa di perantauan memang sangat menyenangkan. Kami sempatkan untuk ngobrol dengan Bapak pemilik kios. Darinya, banyak cerita menarik yang saya dapatkan termasuk kesuksesan orang Jawa yang ada di sana. Menurut pengakuannya, dia sering dititipi transferan uang dari belasan tetangganya yang juga berasal dari Jawa. Setiap pergi ke Babo untukkulakan, dia membawa sejumlah uang titipan untuk ditransfer (fasilitas transfer terdekat dari RKI ada di distrik Babo). Dalam sebulan, jumlah uang yang dia transfer bisa mencapai 500 juta. Rata-rata, 25 juta uang yang dikirim oleh satu keluarga dalam sebulan (asumsi ada 20 keluarga yang titip transfer). Dengan saving sebesar itu, bisa diperkirakan berapa puluh juta penghasilan mereka dalam sebulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar